News Update :
Home » » Unduh Aplikasi Data Base Guru BK (Bimbingan dan Konselingk) di Sekolah

Unduh Aplikasi Data Base Guru BK (Bimbingan dan Konselingk) di Sekolah

Penulis : Library Pendidikan on Kamis, 29 Juni 2017 | 17.16

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).
Peserta didik atau subyek didik tidak dibatasi oleh usia. Mereka adalah pribadi yang otonom dan mempunyai kewenangan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya agar lebih bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikan nasional. Oleh sebab itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alam yang melimpah tetapi juga sumber daya alam yang berkualitas. Sumber daya alam yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang  perlu terus ditingkatkan guna kemajuan bangsa.
Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Proses pendidikan merupakan proses interaksi antara masukan alat dan masukan mentah.

Masukan mentah adalah peserta didik. Sedangkan masukan alat adalah tujuan pendidikan, kerangka, tujuan dan materi kurikulum, fasilitas dan media pendidikan, sistem administrasi dan supervisi pendidikan, sistem penyampaian, tenaga pengajar, sistem evaluasi serta bimbingan konseling.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan  pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu  aturan (norma).
Di Sekolah Dasar (SD), kegiatan BK tidak diberikan oleh guru pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan BK kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Dalam konteks pemberian layanan BK, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Guru SD harus melaksanakan ketujuh layanan BK tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Fakta di lapangan pelaksanaan BK di SD belum berjalan optimal mengingat tugas guru kelas tidak sedikit. Hal tersebut menjadi alasan mengapa pelayanan BK di SD kurang membawa dampak positif bagi para siswa. Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan BK belum dapat dilakukan secara maksimal.
Meskipun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengan kesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung yang berupa administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan pemberian layanan BK di SD “asal jalan”. Berdasar latar belakang tersebut di atas, penulis tergerak untuk melakukan telaah mengenai peran guru kelas dalam pelaksanaan BK di SD.


Demikianlah aplikasi yang dapat dipoting kali ini. Semoga bermanfaat. Amin
Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger